Perwakilan remaja dari berbagai latar belakang di Kota Semarang mendapatkan pelatihan HKSR pada 10-11 April 2017 di aula gedung PKBI Jawa Tengah. Pelatihan tersebut diadakan oleh Pilar PKBI dengan tujuan mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi di kalangan remaja secara komprehensive.
Kenapa penting !!!!
Hasil survey Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 2.400 remaja di 12 kota besar di indonesia menunjukan 97% pernah menonton film porno 93,7% remaja pernah berciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7% remaja yang duduk di bangku SMP bernah melakukan hubungan intim, dan 21,2% siswi pernah melakukan pernah menggugurkan kandungannya. Hal itu di perkuat dengan data dari remaja yang berkonsultasi ke PILAR PKBI JATENG tentang permasalahan Kesehatan Reproduksi dan seksual pada dua tahun terakhir tercatat pada tahun 2015, terdapat 64 kasus KTD dan pada tahun 2016 terdapat 86 kasus KTD.
Remaja dari peer educator (PE) sekolah, PE Universitas, Forkom PIK R Kota Semarang, Karangtaruna di 3 Kecamatan ( Tembalang, Tugu, Gunungpati), Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Rumah Pintar BangJo, Kainara Institute, remaja Batang, dan IIWC.
Pelatihan ini di mulai dari pengenalan isu kesehatan reproduksi remaja serta permasalahannya, pengenalan kesehatan seksual dan reproduksi “seksualitas, gender dan kekerasan berbasis gender”, pemberian materi nilai dan terbentuknya value tentang Kehamilan tidak diinginkan (KTD), kekerasan seksual dan HIV AIDS. Hari terakhir diisi dengan tehnik fasilitasi dimana peserta dibagi beberapa kelompok untuk praktek fasilitasi kesehatan seksual dan reproduksi.
Harapannya !!
Harapannya kebutuhan akan informasi remaja meningkat dan mendorong remaja untuk berdaya dalam menyampaikan infomasi HKSR yang komprehensif bagi remaja lainnya didukung dengan adanya pengetahuaan dan teknik fasilitasi yang baik.