Bukan Nonton Biasa

Selama pandemi Covid-19 ini berlangsung, selain belajar dan kerja di rumah Sahabat PILAR ngapain aja nih? Beberapa dari Sahabat PILAR pasti jawab cobain resep-resep baru, bercocok tanam, nonton film atau yang lainnya. Kegiatan-kegiatan itu bisa menghilangkan rasa bosan karena harus beraktifitas #dirumahaja selama pandemi Covid-19 ini.  Ngga cuman menghilangkan rasa bosan tapi juga bisa mendatangkan inspirasi,  salah satunya adalah ketika nonton film. Ada yang samaan seperti aku? Terus kira-kira Sahabat PILAR paling suka nonton  apa? Oooooo daebaakkk kita samaan lagi. Drama Korea adalah salah satu penghilang suntuk yang mujarab. Bagaimana tidak mujarab? Senyuman oppa* tampan itu sukses bikin banyak orang senyum-senyum sendiri (dan ini terjadi juga di aku). Selain itu, ceritanya yang out of the box dan ngga terlalu berbelit-belit bikin banyak orang penasaran dan rela menghabiskan waktunya buat maraton nyelesein satu judul drakor dalam 2 hari aja. Sahabat PILAR udah nyelesein berapa judul? Kalo aku sih udah hampir 5 judul drama Korea yang aku lahap habiiss selama #dirumahaja. Nah, salah satu yang aku suka banget adalah “Itaewon Class”. Duh duh, gimana? Ada yang udah nonton juga gantengnya Park Seo Joon yang jadi Sae-roy disini? 

Buat yang belum nonton, mari sini aku jelaskan secara singkat. Jadi, menurut Wikipedia yang aku baca, Itaewon Class ini adalah drama yang diadopsi dari Webtoon dengan judul yang sama dan ditayangkan di JTBC (saluran TV di Korea) pada tanggal 31 Januari-21 Maret 2020, ya kalo sekarang sih bisa dilihat di aplikasi nonton film kesayangan Sahabat PILAR masing-masing seperti Netflix, VIU dan masih banyak lagi. Drama ini ada 16 episode yang diperankan oleh (aduh aku nulisnya aja dredeg guys) Park Seo Joon sebagai Park Sae Roy dan lawan mainnya adalah Kim Da-mi yang berperan sebagai Jo Yi-so dan masih banyak lagi. Drama ini menceritakan tentang seorang anak SMA kelas 12, bernama Park Sae-roy yang dididik oleh ayahnya untuk menjadi pribadi yang memegang teguh prinsip dan menjunjung tinggi keadilan tapi banyak dihadapkan dengan berbagai persoalan yang aku sendiri nggak habis pikir kok bisa dia pola pikirnya sebagus itu dalam menghadapi masalahnya. (Mohon maaf emang sengaja diceritain dikit aja, karena aku tau spoiler adalah tindakan yang amat nista)

Oke lanjut. Episode pertama membuatku ingat sama salah satu materi di Modul Journey4Life (ayolah, aku emang Champion4Life yang bisa diandalkan wkwk) yaitu tentang tekanan teman sebaya. Di awal ini Sae-roy yang melihat teman sekelasnya di bully sama anak yang berkuasa di sekolah. Kalo Sahabat PILAR yang ada di situasi ini apa yang bakal dilakukan? “Oh ya saya diem aja mbak, ngapain bukan urusan saya”, “Doain aja mba supaya sadar”, “Ikutan lah, seru kayaknya”. Sae-roy ngebelain dong. Ini nih yang seharusnya ada di lingkungan kita. Tekanan teman apalagi teman dekat, setongkrongan itu emang pasti ada. Cuman tinggal gimana kita menyikapinya nih. Temen-temen kamu se-geng nyuruh buat ikutan bully, ya sebisa mungkin kalian mengingatkan, oke? Agent4Change ya harus bener-bener membawa perubahan dong ya. 

Soalnya  bullying  ini bahaya banget, guys. Mau tau berapa angka kasus bullying? Berdasarkan penelitian Explore4Action yang dilakukan di beberapa negara salah satunya Indonesia (Lampung, Semarang, Bali) menunjukkan hasil yang agak serem juga sih, yakni 45,1% pernah menyaksikan bullying yang dilakukan oleh teman sebaya, tapi yang mengakui pernah jadi korban kekerasan fisik hanya 16,1%. Itu cuman di Indonesia, belum di negara-negara lainnya. Nah, maka dari itu, yuk sama-sama memutus lingkaran setan ini dengan saling-mengingatkan sesama teman kalo bullying bukan tindakan yang baik. Itu kalo di lingkungan pertemanan. 

Ada lagi nih pesan moral yang aku dapet dari drama ini. Lebih ke mengingatkan diri sendiri semua aja sih, ayah Sae-roy sering bilang “Kamu harus tumbuh jadi anak yang percaya diri dan memegang teguh prinsip”. Mantap banget. Nah kalimat lainnya ada lagi yang masih berhubungan sama kepercayaan diri, yaitu “Jangan menilai diri sendiri rendah dengan putus asa dan bilang ke diri kita kalo kita tidak bisa melakukan apapun dan bakal gini-gini aja” anjuran untuk selalu semangat. Selain semangat, terkait manajemen waktu juga diingatkan loh di film ini. Aku suka banget, gini kurang lebih “semua orang punya waktu yang sama, sama sama 7 tahun yang sama, 7 hari yang sama, 24 jam yang sama, namun masing-masing orang memiliki cara masing-masing untuk menggunakan waktunya, itu yang bikin hasil kita kadang beda sama orang lain”.  Ini menampar aku banget banget banget sih. Bagaimana tidak? Ya walaupun memang pencapaian orang itu ada takdirnya masing-masing, setidaknya kamu sudah berusaha. Lah ini, enggak berusaha, goleran rebahan terus, kok bisa iri sama yang pencapaiannya bagus. Kita tidak pernah tau apa yang sudah dia lakukan sampai bisa dalam kondisi yang seperti sekarang. 

Bagaimana nih? Sudah ada rasa penasaran untuk nonton? Oh iya lawan mainnya si Kim Da-mi ini diceritakan disini punya IQ dengan skor 162 dan keliatan banget saat dia menganalisis kejadian-kejadian. Buat yang penasaran silahkan dicari dan ditonton sendiri yap. Jangan cuman nonton, tapi diambil juga pelajaran yang baik-baik dari drama, film yang kalian tonton. Oke Sahabat PILAR? Aku mau lanjut nonton dulu yap, baru episode 5 tapi sudah seseru ini. Selamat menonton, jaga Kesehatan, dan tetap #dirumahaja

* Panggilan perempuan pada laki-laki yang lebih tua dalam bahasa Korea, kalo di Indonesia kayak “Mas” gitu

Ditulis oleh Syifa Ayyida Jannati

Disunting oleh Zunari Hamro

Leave A Comment