Berbicara mengenai organ intim wanita sangat erat hubungannya dengan menstruasi. Kebanyakan perempuan merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Penggunaan pembalut (menstrual pads) atau tampon ternyata bukan lagi menjadi solusi utama untuk mengatasinya. Seiring perkembangan zaman, banyak alternatif bermunculan untuk memudahkan perempuan tetap nyaman beraktivitas saat menstruasi salah satunya adalah menstrual cup. Menstrual cup sudah populer sejak 1987 di Amerika Serikat. Menstrual cup terbuat dari berbagai macam bahan seperti silikon hingga karet lateks. Alat ini berbeda dengan pembalut yang menyerap darah haid, melainkan alat ini justru menampungnya darah haid di dalam wadah.
Menstrual cup adalah produk pengganti pembalut yang berbentuk corong dan terbuat dari karet atau silikon. Berbeda dengan pads atau tampon, menstrual cup hanya berfungsi menampung darah menstruasi, bukan menyerapnya. Kamu bisa berulang kali menggunakan produk yang sama selama bertahun-tahun. Selain lebih murah, menstrual cup juga lebih ramah lingkungan.
Jika ingin menggunakan menstrual cup, sebaiknya Anda mempertimbangkan beberapa hal ini agar nyaman digunakan. Memilih menstrual cup yang tidak tepat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan kebocoran saat haid. Mengutip Bustle, ada lima hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli menstrual cup yaitu:
- Pilih yang Sesuai Anatomi Tubuh
Seseorang perlu mengenali anatomi tubuhnya sebelum membeli menstrual cup. Seseorang harus mengetahui bentuk pinggulnya, sehingga bisa menentukan mana yang nyaman dan mana yang tidak. Mengutip Mayo Clinic, menstrual cup mungkin saja tidak nyaman digunakan jika rahim longgar atau berbentuk tidak normal. Jika itu masalahnya, mungkin harus membeli menstrual cup yang dirancang khusus untuk serviks rendah. Seorang wanita juga mungkin memerlukan beberapa kali percobaan pada merek berbeda hingga akhirnya menemukan yang pas. Lebih lanjut, Shepherd mengatakan bahwa mungkin juga harus meneliti bagaimana cara melipat menstrual cup yang benar. Dengan begitu, seseorang bisa memposisikannya dengan nyaman di vagina.
2. Bahan Material Menstrual Cup
Sebelum membeli menstrual cup, juga harus memastikan bahwa seseorang tidak punya alergi dengan bahan materialnya. Jika memiliki alergi terhadap lateks, karet, atau kulit sensitif, para wanita bisa membeli menstrual cup dengan bahan silikon yang hipoalergenik.
3. Perhatikan Cara Melepasnya
Masing-masing menstrual cup memiliki batang yang berfungsi untuk memudahkan melepasnya dari vagina. Hal penting yang perlu diketahui, panjang batang dari tiap-tiap mereka berbeda-beda. Ada yang didesain dengan batang pendek, ada pula yang didesain dengan batang lebih panjang. Perempuan bisa memilih sesuai preferensi dan kenyamanan.
4. Perhatikan Reputasi Produk
Reputasi sebuah produk juga jadi salah satu pertimbangan penting sebelum membeli menstrual cup. Carilah berbagai informasi dan baca review dari pengguna sebelum membelinya. Namun, sebaiknya tidak membeli menstrual cup berdasar apa yang ‘trending’ atau hanya atas nama merek dan kemasannya.
5. Ukuran Menstrual Cup
Menstrual cup yang digunakan saat haid terdiri dari beragam ukuran. Ada yang cup-nya kecil, medium, hingga besar. Hal itu dikarenakan setiap wanita punya ukuran yang berbeda-beda saat menentukan menstrual cup yang sesuai. Penting juga untuk mengetahui berapa banyak darah yang bisa ditampung oleh menstrual cup saat haid. Pada beberapa wanita, meski telah menggunakan kapasitas besar, tetap harus mengosongkannya lebih sering untuk mencegah kebocoran.
6. Cara Membersihkannya
Teknik membersihkan yang tepat bisa membuat menstrual cup terbebas dari bakteri dan kuman. Selain itu dapat memperpanjang masa pakai menstrual cup itu sendiri. Pada umumnya sebagian besar menstrual cup dapat dicuci dengan sabun dan air saja. Namun, sebagian produk lainnya, mengharuskan konsumen untuk men sterilisasinya sebelum digunakan kembali.
7. Cek Kelenturan dan Kelembutannya
Menstrual cup dibuat dengan bahan yang lentur dan lembut, diklaim lebih nyaman saat dimasukkan ke dalam vagina. Meski begitu, tingkat kelenturan masing-masing menstrual cup berbeda-beda. Secara umum, cup yang lebih lembut lebih nyaman karena mereka tidak memberikan tekanan ke luar, tetapi produk tersebut lebih susah terbuka di dalam. Meski begitu, menstrual cup yang lebih ‘kaku’ sebenarnya juga cocok digunakan untuk pemula. Hal itu karena produk yang bahannya lebih ‘kaku’ bisa dengan lebih mudah terbuka di dalam vagina. Oleh karena itu, pilih menstrual cup yang sesuai kondisi Anda saat haid.
Ada beberapa alasan mengapa para perempuan mulai melirik untuk menggunakan menstrual cup. Diantaranya adalah karena dengan daya pemakaian yang lama, kini menstrual cup banyak beredar dengan harga yang terjangkau. Selain itu, alat ini pun ramah lingkungan karena tidak ada lagi sampah pembalut yang harus dibuang. Tahan lama, jika pembalut dan tampon harus diganti setiap 4-8 jam bergantung banyaknya darah menstruasi yang keluar, berbeda dengan menstrual cup yang bisa menampung darah hingga 12 jam lamanya. Bahkan, darah yang ditampung jumlahnya lebih banyak dibandingkan pembalut biasa.
Beberapa orang juga merasa nyaman saat menggunakan menstrual cup dan alat ini bisa menjadi solusi untuk perempuan yang alergi dengan bahan dari menstrual pads yang terkadang membuat lembab dan iritasi. Seseorang tidak boleh menggunakan menstrual cup kalau selaput dara masih utuh, jangan menggunakan menstrual cup saat kalian buru-buru dan memiliki kuku yang panjang, jangan menggunakan menstrual cup saat keadaan tidak bersih, jangan memakai menstrual cup saat keputihan dan jangan menggunakan menstrual cup jika memiliki alergi bahan pembentuk menstrual cup.
Dari keuntungan menggunakan menstrual cup juga ada sisi bahayanya. Menstrual cup jika digunakan dalam jangka lama juga dapat meningkatkan resiko perempuan Toxic Shock Syndrome (TSS) disebabkan adanya bakteri dalam cairan haid karena pengguna tidak menjaga kebersihan dengan baik. Disamping itu, memilih dan menggunakan menstrual cup yang keliru dapat menimbulkan iritasi di area vagina. Jika tidak sabar dan kurang pas dalam pemakaiannya, bisa jadi darah haid lebih mudah tercecer dan mengotori pakaian.
Penulis: Rizki Kurniasih
Editor: Zunari Hamro