Selama pandemi COVID-19, mau atau tidak mau, harus di rumah agar rantai penyebaran virus tidak semakin meluas. Selama di rumah jadi banyak waktu luang untuk merawat diri kita. Pertanyaannya nih, “Bagian tubuh mana yang paling kalian rawat ?”. Pasti, sebagian besar adalah muka atau penampilan dengan sederet skincare dan satu set make up lengkap. Wajah jadi prioritas karena jadi bagian tubuh yang pertama dilihat oleh orang lain dan menentukan kesan pertama kita.
Sayangnya kita jadi melupakan kesehatan yang lain nih, yakni merawat dan menjaga kebersihan alat reproduksi atau organ intim kita. Alat reproduksi berupa vagina sebagai alat kelamin perempuan dan penis sebagai alat kelamin laki-laki. Sering luput dari kita dan beberapa seolah-olah tak peduli dengan hal tersebut. Padahal, organ intim sangat sensitif dan rentan berkembang bakteri ataupun jamur, sehingga timbulnya risiko kesehatan berupa infeksi pada organ intim.
Beberapa risiko kesehatan mungkin terjadi akibat tidak menjaga kebersihan alat kelamin. Perempuan yang kurang menjaga kebersihan vagina saat menstruasi akan lebih rentan mengalami vaginitis yaitu infeksi atau peradangan pada lapisan vagina, infeksi Bacterial Vaginosis (BV), dan infeksi jamur vagina. Gejala yang dirasakan seperti gatal, rasa terbakar, iritasi, bau tidak sedap, dan keputihan. Sedangkan, laki-laki juga rentan terkena penyakit kelamin karena kurang menjaga kebersihan penis, diantaranya Balanopostitis, Balanitis dan kanker penis yang ditandai dengan duh atau nanah. Ngeri banget kan, dan kalau tidak menjaga kebersihan dengan teliti maka kita pun rentan terkena hal tersebut.
Menjaga kesehatan alat kelamin dimulai dari memperhatikan kebersihan diri. Apalagi, Indonesia yang merupakan daerah yang beriklim tropis, memiliki udara panas dan cenderung lembab sering membuat banyak berkeringat utamanya di bagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan kulit, seperti daerah alat kelamin. Kondisi ini dapat menyebabkan mikroorganisme jahat, terutama jamur yang mudah berkembang biak dan akhirnya bisa menimbulkan infeksi.
Ada tips nih untuk menjaga kebersihan organ reproduksi teman-teman, simak yuk!
- Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari
Mengganti celana dalam secara berkala juga bagian dari perawatan vagina dan penis. Gunakan celana dalam berbahan katun sehingga kulit tetap bisa bernafas. Setiap kali celana dalam terasa lembab, langsung ganti dengan celana dalam baru yang kering. Area lembab dapat mengundang datangnya bakteri jahat.
- Membersihkan kotoran yang keluar dari alat kelamin atau anus dengan menggunakan air mengalir.
- Gerakan membersihkan alat kelamin adalah dari arah alat kelamin ke arah anus atau dari depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri yang terdapat di anus menyebar ke area organ intim dan saluran kemih.
- Keringkan dengan tisu atau handuk
Tiap kali buang air jangan lupa mengeringkan area intim sebelum mengenakan celana dalam. Sebab bakteri dan jamur lebih mudah berkembangbiak pada area yang lembap.
- Dianjurkan untuk mencukur atau merapikan rambut kemaluan karena bisa ditumbuhi jamur atau kutu yang dapat menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman.
- Rutin mengganti pembalut setiap tiga hingga tujuh jam sekali pada siklus menstruasi. Pembalut yang tidak diganti dan dipakai dalam jangka waktu lama bisa memicu ruam, bau tidak sedap, dan meningkatkan risiko infeksi.
- Pola makan sehat
Makanan yang kita makan sangat berpengaruh pada tingkat kesuburan organ intim. Coba hindari atau kurangi makanan berlemak dan mengandung gula berlebih. Merokok, konsumsi minuman beralkohol, serta minuman yang mengandung kafein dan soda juga berisiko mengalami penurunan produksi dan kualitas sperma.
- Jangan gunakan sabun yang mengandung parfum
Penggunaan sabun yang mengandung parfum dapat memengaruhi keseimbangan bakteri normal pada vagina, pH vagina, dan mungkin juga bisa menyebabkan iritasi. Pilihlah sabun yang berbahan lembut, dan memiliki pH seimbang. Sementara untuk laki-laki, penggunaan sabun yang tidak tepat seperti tidak membilas sabun sepenuhnya dari penis setelah mandi dapat membuat kulit penis kering.
Sumber referensi:
- Alodokter, diakses pada laman https://www.alodokter.com/penyakit-menular-seksual-pms pada 19 Juni 2020
- Alodokter, diakses pada laman https://www.alodokter.com/seperti-ini-cara-merawat-kebersihan-organ-intim-wanita-yang-aman pada 4 Juli 2020.
- K-linik, diakses pada laman https://k-link.co.id/id/hindari-9-makanan-ini-agar-alat-reproduksi-sehat/ pada 4 juli 2020.
- Hasanah, Hasiyim. (2016). PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN: Sebuah Strategi Mencegah Berbagai Resiko Masalah Reproduksi Remaja. Jurnal: SAWWA. 11 (2) : 229-251.
- Halodoc, diakses pada laman https://www.halodoc.com/pria-dan-wanita-ini-tips-jaga-kebersihan-alat-kelamin pada 4 Juli 2020
- Halodoc, diakses pada laman https://www.alodokter.com/seperti-ini-cara-merawat-kebersihan-organ-intim-wanita-yang-aman pada 4 Juli 2020
- Halodoc, diakses pada laman https://www.halodoc.com/bolehkah-membersihkan-miss-v-dengan-sabun-pembersih-kewanitaan pada 4 Juli 2020.
- Hello sehat, diakses pada laman https://hellosehat.com/hidup-sehat/perawatan-kewanitaan/kebersihan-vagina-saat-menstruasi/ pada 19 Juli 2020.
- Hello sehat, diakses pada laman https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/balanitis-adalah/ pada 4 Juli 2020.
- Sehatq, diakses pada laman https://www.sehatq.com/artikel/kulup-penis-terlalu-ketat-penyebabnya pada 19 Juli 2020
Penulis: Zunari Hamro, Relawan Pilar PKBI Jawa Tengah (@zuzunari_id)
Editor: Nur Wulan Nugrahani (@wlunarian)