Ekspektasi versus realita | Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Halo gengs, ada yang masih inget lagu Susan yang liriknya gini nih “Susan, Susan, Susan, besok gede mau jadi apa?”, “Aku pengen pinter, biar jadi dokter”. Cita-cita yang sudah ditanamkan sejak dini ya gengs kalo ditanya sama guru. Dari kecil sudah terkonsep pekerjaan-pekerjaan yang formal seperti dokter, polisi, guru yang dirasa keren dan membanggakan. Jadi dokter untuk menolong orang sakit, jadi polisi yang gagah dan melindungi, jadi guru yang pintar dan bisa membagi ilmu. Gitu kan ya gengs kalo ditanya alasan kenapa cita-citamu itu.
Sekarang ini, sering beranggapan kalo kerja itu ya harus kerja di perkantoran. Kalo ditanya alasannya pasti yang terlintas dalam benak temen-temen itu gaji gede, pakaian rapi dan menarik yaitu berdasi, berjas, bersepatu, kerjanya duduk di depan laptop, ruangan ber AC, meeting di restoran, bermobil. Pokoknya semua semua yang keren-keren dan dianggap wah oleh sebagian besar orang. Tapi tunggu dulu gengs, kalian perlu singkirkan dulu semua ekspektasimu itu karena disini aku bakal share ke temen-temen ekspektasi yang kadang nggak sesuai sama realitanya.
Pengalaman dangkal ekspektasi gaji gede
Ya gini nih orang-orang yang menerapkan prinsip penting berani dan keberuntungan. Bagi temen-temen yang sekolahnya masih males-malesan, jangan ngebayangin hidup di dunia FTV yang serba ajaib dan serba enak. Zaman sekarang itu temen-temen harus siap berkompetisi, apalagi kompetisi di dunia pekerjaan. Kurang pinter dikit gagal, kurang cepet dikit ketinggalan, jadi temen-temen harus banget udah punya konsep jenjang karir yang mau dicapai dengan segala cara dan usaha yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan karir tersebut.
Penampilan high profile ala eksekutif muda
Jas lengkap berdasi, sepatu mengkilap dan tampil menarik setiap harinya tentu menjadi impian semua orang saat bekerja. Namun tanpa kamu sadari, mengikuti trend fashion di dunia kerja ini sangat menguras gaji kamu. Memaksakan diri untuk memenuhi kebutuhan penampilan yang justru mengganggu keuanganmu. Seolah-olah penampilan merupakan penunjang utama kepercayaan diri seorang pekerja.
Promosi kenaikan jabatan
Orang yang naik jabatan biasanya karena keberhasilannya melaksanakan suatu proyek besar atau memang karena pengabdiannya yang luar biasa di suatu perusahaan. Sedikit cerita mengenai kisah Rara yang diperankan oleh Jessica Mila dalam film Imperfect yang kisahnya itu gagal menduduki promosi jabatan menjadi manajer karena fisiknya yang tidak ideal sehingga ada syarat yang mengharuskannya memperbaiki bentuk tubuhnya supaya dapat menduduki jabatan manajer. Hal ini terjadi karena dirasa tubuh yang tidak ideal ini tidak mempresentasikan sebagai perusahaan kosmetik yang menonjolkan kecantikan. Namun tanpa menutup kemungkinan cantik ini dapat dibuat dengan perawatan atau make up, hanya saja utamanya yaitu kecakapan. Karena bagaimanapun juga setiap perusahaan tentu memiliki ukuran kecakapan yang harus dimiliki setiap karyawan yang menduduki posisi tertentu. Tujuan setiap perusahaan tentu kemajuan dan keuntungan perusahaan bukan pada keindahan karyawannya.
Perjalanan karir seseorang tentu tidak semulus apa yang dibayangkan, tentu akan ada banyak hambatan untuk mencapainya. Kita harus paham betul mengenai tujuan apa yang hendak dicapai dengan berbagai proses yang mendukung pencapaian tujuan. Cantik dan bertubuh ideal memang penting hanya saja itu bukan faktor utama yang akhirnya menutupi segala kelebihan yang dimiliki.
Penulis : Ditya Lestari @ditya.lestari (Universitas Negeri Sebelas Maret)
Editor : Zunari Hamro, Nur Wulan Nugrahani (Pilar PKBI Jawa Tengah)