Kenali Tanda-Tanda Toxic Relationship di Sekitarmu

Hubunganmu toxic-kah? | Photo by cottonbro from Pexels

Masa remaja memang lagi masa-masanya mencari jati diri, memiliki curiosity, kepingin coba hal-hal baru dan menjalin hubungan yang lebih luas. Hubungan yang dijalin oleh remaja begitu beragam misalnya hubungan keluarga, pertemanan, rekan kerja dan pasangan. Tentu, kalian selalu berharap hubungan berjalan dengan baik, saling menyayangi dan menghargai hubungan tersebut adalah hubungan yang sehat.

Sayangnya, gak semua berjalan mulus sesuai keinginan dan kadang gak beruntung  buat berada dalam suatu hubungan yang sehat. Justru, kadang diri sendiri juga terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Hubungan yang tidak sehat biasanya dikenal toxic relationship. Dilansir dari pijarpsikologi.org, toxic relationship adalah hubungan yang tidak memberikan kenyamanan bagi diri sendiri dan pihak lain karena tidak adanya rasa aman, sikap merendahkan, memaksa, over protektif dan tidak menyenangkan. Mereka yang terjebak dalam toxic relationship akan merasa tidak aman, depresi, cemas dan sulit untuk produktif di setiap kegiatan yang harus dilakukan.

Memang gak gampang mendeteksi apakah hubungan diantara kita, kamu dan dia adalah hubungan yang sehat atau justru hubungan gak sehat alias  toxic relationship. Nah, buat mengenali toxic relationship itu gimana, ya? Coba deh, kalian perhatikan dan renungkan misalnya nih, kalian merefleksikan “apakah pasangan atau partner kita menjadikan kita sebagai pelampiasan mereka ketika sedang mengalami masalah dan konflik dengan orang lain?”. Kalo memang terjadi begitu, sebaiknya kita tenangkan diri sejenak deh, kemudian refleksikan lagi. “Apakah hubungan yang dijalani sudah sesuai dengan tujuan awal dari hubungan yang kalian jalani?”.

Terus, cara lain buat kenali tanda toxic relationship, kalian bisa dengan identifikasi  “Apakah di dalam hubungan yang kalian jalani terdapat tanda-tanda seperti adanya kebohongan, sikap acuh tak acuh, adanya kekangan, tidak mau mengakui kesalahan, selalu menyalahkan hingga bertindak kasar”. Hal tersebut bisa menandakan bahwa kita sedang berada dalam toxic relationship.

Kalo kita  sudah terjebak dalam toxic relationship, gimana dong? Susah dan takut banget buat mengakhiri hubungan init. Ya, sih. Tentu, kalian akan merasa takut buat  kesepian, sendirian dan ditinggalkan karena udah terlanjur nyaman dan sayang nih. Kalian gak sendiri, coba tengok kasus yang dialami seorang publik figur sekaligus artis, Kesha Ratuliu yang akhirnya dipublikasikan di media. Kesha mengakui kalo dia juga kesulitan buat keluar dari toxic relationship salah satu sebabnya adalah karena ancaman dari pasangan.

Kalian perlu sadari, jika menjalin hubungan merupakan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Tetapi, bukan berarti kalian harus terjebak di hubungan yang salah dan gak sehat buat diri kalian, ya guys. Gimanapun toxic relationship malah memberi dampak negatif bagi diri sendiri. Nah, jalan terbaik biar gak terjebak dan keluar dari  maka dari toxic relationship adalah mengakhiri hubungan ini. Kalo kalian sudah benar-benar gak bisa keluar dan  terjebak dari toxic relationship ini, kalian bisa meminta bantuan kepada orang-orang terdekat kita misalkan orang tua, sahabat, guru, dll untuk membantu menyelesaikannya. Ingat, kalian berhak memilih dan memutuskan untuk bahagia oleh dirimu sendiri bukan orang lain, lebih baik sendiri daripada harus terjebak hubungan yang gak sehat. Love yourself.

Referensi :

  1. Yudrik Jahja. 2011, Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana. Hlm. 219
  2. Pijarpsikologi.org
  3. Kompas.com 

Penulis : Mauliana Maghfiroh

Editor : Zunari Hamro, Nur Wulan Nugrahani (Pilar PKBI Jawa Tengah)

Leave A Comment