Halo kenalin namaku Budiarti Agung Saputri, biasa dipanggil Putri. Saat ini Putri berusia 19 tahun yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Negeri Semarang. Putri tinggal di lingkungan padat penduduk, tentu itu di tengah Kota Semarang, lebih tepatnya di Kawasan Kota Lama. Sebagai mahasiswa tingkat 2, kewajiban Putri yakni belajar dan mengerjakan tugas.
Namun di usia muda Putri tidak ingin melewatinya begitu saja, Putri ingin mengabdikan diri di bidang sosial dan tentunya bisa membantu remaja dan anak – anak di sekitar Putri. Bergabungnya Putri di Pilar menjadi relawan merupakan kesempatan yang berharga, dimana Putri juga diberikan kesempatan menjadi Champion4Life dan tentu untuk mencapai hal itu bukanlah semudah membalikkan telapak tangan.
Ketertarikan Putri menjadi C4L tidak lain karena keresahan yang Putri alami berkaitan dengan minimnya informasi HKSR pada remaja. Bagi Putri, dengan menjadi C4L merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan informasi HKSR baik untuk Putri sendiri maupun remaja di lingkungan sekitar.
Sebelum menjadi relawan Putri melaksanakan serangkaian pelatihan calon relawan baik bertemu dengan remaja dampingan, stakeholder, organisasi/komunitas dampingan dan sekolah/universitas dampingan. Kegiatan tersebut sangat menarik dan menambah pengalaman bagi Putri untuk memfasilitasi baik individu hingga kelompok. Karena Putri percaya pepatah “practice makes perfect”, melalui keseringan Putri fasilitasi akan memaksimalkan potensi yang Putri miliki.
Kesempatan spesial yang dapat Putri rasakan sebagai C4L yakni mewakili Jawa Tengah dalam International Conference Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICFPRH) yang terselenggara tahun 2019 di Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut Putri mempresentasikan best practice implementasi D4L di Kota Semarang sekaligus berkesempatan untuk menambah pengetahuan seputar HKSR dan sharing pengalaman dengan remaja atau orang dewasa yang hadir dalam konferensi tersebut.
Keaktifan dalam isu HKSR menjadikan bertambahnya pengetahuan terkait HKSR yang terjadi di masyarakat, hingga Putri mampu menahan diri sendiri untuk tidak mudah melakukan diskriminasi dan bertanggung jawab atas perilaku yang Putri lakukan sendiri.
Sebelum bergabung menjadi relawan dan menjadi C4L, Putri termasuk salah satu orang yang menganggap bahwa wanita hamil diluar nikah karena kecerobohan atau kenakalan wanita tersebut. Namun saat ini Putri menyadari kejadian hamil di luar nikah terjadi karena beberapa faktor baik dari wanita tersebut dan lingkungan sekitar yang kurang mendukung. Salah satu faktor utamanya yakni minimnya informasi kesehatan reproduksi dan dukungan keluarga.
Selain itu, Putri mulai memahami nilai kehidupan lain seperti kesetaraan gender dan informasi kesehatan reproduksi yang tidak Putri dapatkan di keluarga. Harapan Putri semoga D4L terlaksana secara berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan HKSR remaja dengan metode kreatif dan menyenangkan sehingga mungkin ke depannya akan ada remaja seperti Putri yang beruntung, terkapasitasi, dan merasa senang karena bisa membantu remaja lain dalam menambah pengetahuan seputar HKSR.
Penulis : Budiarti Agung Saputri (Champion4Life Pilar PKBI Jateng)
Editor : Chusnul Talata (Project Officer Dance4Life), Nur Wulan Nugrahani (Media Development Pilar PKBI Jateng)