Kenali 50 Tanda Red Flags dalam Hubunganmu!

Halo, Sobat Pilar!

Sobat Pilar sadar nggak sih, kalau akhir-akhir ini banyak sekali curhatan di media sosial tentang seseorang yang terjebak dalam hubungan toksik? Atau mungkin, ada Sobat Pilar yang pernah atau sedang mengalaminya? Mau bertahan…menderita dan tertekan, mau putus…terlanjur sayang karena udah berhubungan lama. Jadi serba salah ya?

Sobat Pilar tahu nggak apa yang menyebabkan merasa ’eman-eman’? Yups! Karena kita sadarnya pas udah bertahun-tahun. Padahal, sejak awal dekat udah banyak red flags yang muncul, tapi kita seringkali abai atau nggak paham bahwa itu termasuk red flags.

By the way, udah pada tahu belum apa itu red flags?

Seperti halnya traffic lamp pada lalu lintas, dalam hubungan juga ada yang namanya relationship flags. Ada warna hijau (green flags) yang menandakan hubungan sehat dan dapat dilanjutkan; warna kuning (yellow flags) yang artinya peringatan untuk waspada, tapi beberapa hal masih bisa ditoleransi; dan warna merah (red flags) yang artinya hubungan tersebut sudah nggak sehat dan harus segera diakhiri.

Menurut Dr. Wendy Walsh, PhD—Psikolog Klinis spesialisasi Relationship—menjelaskan bahwa hubungan yang tetap dilanjutkan meski terdapat red flags akan berbahaya baik secara fisik maupun emosional. Red flags sering diabaikan, padahal bisa merusak dan merugikan diri sendiri.

Next, bagaimana sih caranya tahu bendera yang sedang berkibar dalam hubungan kita? Apakah green, yellow, atau red flags? Coba Sobat Pilar jawab beberapa pertanyaan berikut ya!

  1. Apakah dia terburu-buru mengajakmu berhubungan yang lebih serius padahal kalian belum lama kenal?
  2. Apakah kamu mengenal dan memiliki hubungan dekat dengan seseorang (lawan jenis) di media sosial, tapi dia nggak pernah mau bertemu denganmu secara langsung?
  3. Apakah dia selalu memberi alasan saat ditanya sebenarnya apa hubungan yang sedang kalian jalani?
  4. Apakah kamu terjebak dalam hubungan tanpa status?
  5. Apakah pasanganmu sering mengatakan belum siap pacaran, tapi nggak memperbolehkanmu berhubungan dengan orang lain?
  6. Apakah pasanganmu sering mengatakan belum siap pacaran, tapi selalu mengaturmu?
  7. Apakah kamu merasakan cinta sekaligus benci kepadanya?
  8. Apakah pasanganmu sering mengatur pertemananmu?
  9. Apakah pasanganmu sering mengatur tentang pakaian yang kamu kenakan?
  10. Apakah dia selalu memintamu menghabiskan waktu dengannya daripada dengan teman-temanmu?
  11. Apakah teman dan keluargamu banyak yang nggak suka kalau kamu berhubungan dengan dia?
  12. Apakah pasanganmu nggak mau bertemu dengan teman dan keluargamu?
  13. Apakah dia selalu minta diprioritaskan, tapi nggak pernah memprioritaskan kamu?
  14. Apakah sejak berhubungan dengannya, kamu jadi masuk dalam dunianya dan nggak pernah melakukan hal-hal yang kamu sukai?
  15. Apakah pasanganmu sering nggak mendengarkan pendapatmu?
  16. Apakah dia sering memberi kritik tanpa kamu minta?
  17. Apakah pasanganmu sering diam dan menghilang saat terjadi pertengkaran?
  18. Apakah ketika terjadi pertengkaran, pasanganmu sering memutarbalikkan fakta dan berkata seolah kamu yang salah?
  19. Apakah dia kurang inisiatif untuk memulai (percakapan, meminta maaf, mengajak kencan)?
  20. Apakah pasanganmu sering menghilang saat kamu butuh bantuannya?
  21. Apakah dia sering mengalah untukmu atau memintamu mengalah untuknya?
  22. Apakah pasanganmu sering membuatmu ragu tentang hal pernah/sedang/akan yang kamu lakukan?
  23. Apakah pasanganmu selalu memintamu agar menuruti pendapatnya?
  24. Apakah dia tahu informasi tentangmu terlalu mendetail?
  25. Apakah dia sering mengeluh?
  26. Apakah kamu nggak pernah merasa nyaman curhat ke dia?
  27. Apakah dia terlalu sering memujimu, memberi hadiah secara terus menerus, mengirim pesan atau menelepon?
  28. Apakah dia marah jika kamu nggak angkat teleponnya atau terlalu lama membalas pesan?
  29. Apakah pasanganmu sering memantaumu melalui media sosial (bertukar password, cek ponsel, membaca message medsos)?
  30. Apakah pasanganmu mudah marah, bahkan untuk hal-hal sepele?
  31. Apakah pasanganmu pernah mengucapkan kata atau kalimat yang menyakitimu (menghina, mengatai, berucap kasar)?
  32. Apakah pasanganmu sering cemburu untuk hal nggak wajar?
  33. Apakah pasanganmu terlalu bergantung padamu?
  34. Apakah pasanganmu sering merasa insecure berlebihan, seperti menganggap dirinya nggak pantas untuk kamu?
  35. Apakah pasanganmu pernah memukul atau bentuk kekerasan fisik lainnya?
  36. Apakah dia sering mengancam jika kamu nggak menuruti keinginannya?
  37. Apakah dia sering mengatakan hal-hal buruk tentang teman, mantan, atau keluargamu?
  38. Apakah dia sering membicarakan hal buruk tentang mantannya seolah dia paling menderita?
  39. Apakah dia sering memanfaatkamu (sering minta uang, minta dibayari saat kencan, dan hadiah)?
  40. Apakah dia nggak pernah kasih kamu waktu untuk me time atau melakukan hobi?
  41. Apakah pasanganmu sering meremehkanmu?
  42. Apakah dia nggak suka kalau kamu sukses?
  43. Apakah dia selalu berbicara soal perbedaan gender dan mengatur perilakumu sesuai (katanya) kodrat?
  44. Apakah dia sering menyentuh bagian tubuhmu tanpa izin?
  45. Apakah dia sering mengajakmu berhubungan intim?
  46. Apakah dia lebih sering mengajakmu kencan ke tempat sepi?
  47. Apakah dia pernah/sering menggoda lawan jenis selain dirimu?
  48. Apakah dia pernah/sering selingkuh?
  49. Apakah pasanganmu (terindikasi) memiliki gangguan mental, tapi nggak berusaha (enggan) untuk sembuh?
  50. Apakah dia kecanduan alkohol dan/atau narkoba?

Sudah? Dari lima puluh pertanyaan di atas, kalau kamu lebih sering menjawab “iya”, artinya kamu harus waspada! Lima puluh hal di atas merupakan red flags (tanda bahaya) bahwa kamu sedang terjebak dalam hubungan toksik. Jika kamu ragu, antara “iya” atau “nggak”, sebenarnya kamu memang sedang mengalaminya, tapi kadar bucinmu menolak untuk mengakui. Sebab, orang yang memang baik untukmu, nggak akan kasih kesempatan kamu untuk merasa ragu. Segera tinggalkan, ya, Sob!

Kalau aku justru merasa sedang melakukannya, gimana tuh?

Waduhh, itu pertanda kalau kamu yang toksik untuk pasanganmu. Eits, tapi tenang! Nggak ada waktu terlambat untuk mengakui kesalahan, meminta maaf, dan memperbaiki diri ya. Udah tahu kan apa saja tanda red flags? Nah, jangan lakukan hal-hal itu lagi!

Kita memilih dia sebagai pasangan. So, jangan buat dia menyesal, kecewa, atau bahkan menahan penderitaan karena telanjur terjebak dalam hubungan yang nggak sehat. Sebagaimana kita ingin dihargai, kita juga harus menghargai perasaan dan pikiran doi, yups!

Referesi:

  1. https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/red-flag-hubungan/
  2. https://satupersen.net/blog/red-flags-dalam-hubungan
  3. https://www.popbela.com/relationship/dating/andhina-effendi/red-flags-dalam-hubungan
  4. http://yayasanpulih.org/2020/06/mengenal-relationship-red-flag/

Penulis: Rizkyana Maghfiroh

Editor : Alan

Leave A Comment